Bupati Lampung Selatan Terima Penghargaan Terbaik Keempat Penanganan Konflik Sosial
DL/16052019/KALIANDA
---- Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto menerima penghargaan terbaik keempat atas prestasi dan inovasi dalam penanganan konflik sosial tingkat kabupaten dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI).
Penghargaan itu diserahkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Wiranto didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo kepada Nanang Ermanto dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2019, di Grand Hotel Paragon, Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.
“Pemberian penghargaan ini kita pilih berdasarkan masukan dari Kepolisian, BIN, TNI dan pemerinta daerah setempat,” ujar Tjahjo Kumolo usai penyerahan penghargaan tersebut.
Selain penyerahan penghargaan, Kementerian Dalam Negeri RI juga menggelar rapat koordinasi penanganan potensi konflik sosial di daerah, dengan mengangkat tema “Sinergitas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Dalam Rangka Merekatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pasca Pemilu Serantak 2019.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, acara yang dibuka oleh Menko Polhukam Wiranto itu, turut dihadiri para Gubernur, Bupati/Walikota, Kepolisian Daerah, Kodam/Korem, Kejaksaan Tinggi, Kaban/Kakan Kesbangpol Kabupaten/Kota Provinsi se-Indonesia.
Wiranto mengatakan, potensi konflik tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang sederhana. Manajemen konflik harus dikoordinasikan secara jangka panjang oleh pemda bersama aparat penegak hukum, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di daerah masing-masing.
“Saat ini ancaman yang kita hadapi lebih kompleks, seperti peredaran gelap narkoba, human trafficking, dan masalah ideologi. Dan apabila konflik sosial di daerah tidak selesai, maka akan menjadi konflik nasional,” ujar Wiranto saat memberikan arahan.
Selain itu, pasca Pilpres serentak, pemerintah daerah juga diminta untuk tetap menjaga suasana yang kondusif, sampai dengan pengumuman secara resmi tanggal 22 Mei mendatang. (kmf/ris)
Comments